HUTAN BAKAU MANGROVE

on Jumat, 25 Oktober 2013

      I.            FUNGSI HUTAN MANGROVE
Fungsi Hutan Mangrove
Fungsi utama hutan bakau atau mangrove adalah untuk melindungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan pantai, serta meredam gelombang besar termasuk tsunami. penahan intrusi (peresapan) air laut, penahan angin, menurunkan kandungan gas karbon dioksida (CO2) di udara, dan bahan-bahan pencemar di perairan rawa pantai.
Manfaat Hutan Mangrove
Penghasil tannin untuk pembuatan tinta, plastik, lem, pengawet net dan penyamakan kulit;dan obat-obatan (daun Bruguiera sexangula untuk obat penghambat tumor, Ceriops tagal dan Xylocarpus mollucensis untuk obat sakit gigi.
Menurut Davis, Claridge dan Natarina (1995), hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut :
1.    Habitat satwa langka
              Hutan bakau sering menjadi habitat jenis-jenis satwa. Lebih dari 100 jenis burung hidup disini, dan daratan lumpur yang luas berbatasan dengan hutan bakau merupakan tempat mendaratnya ribuan burug pantai ringan migran, termasuk jenis burung langka Blekok Asia (Limnodrumus semipalmatus)
2.    Pelindung terhadap bencana alam
                  Vegetasi hutan bakau dapat melindungi bangunan, tanaman pertanian atau vegetasi alami dari kerusakan akibat badai atau angin yang bermuatan garam melalui proses filtrasi.
3.    Pengendapan lumpur
              Sifat fisik tanaman pada hutan bakau membantu proses pengendapan lumpur. Pengendapan lumpur berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara air, karena bahan-bahan tersebut seringkali terikat pada partikel lumpur. Dengan hutan bakau, kualitas air laut terjaga dari endapan lumpur erosi.
4.     Penambah unsur hara
                  Sifat fisik hutan bakau cenderung memperlambat aliran air dan terjadi pengendapan. Seiring dengan proses pengendapan ini terjadi unsur hara yang berasal dari berbagai sumber, termasuk pencucian dari areal pertanian.
5.     Penambat racun
                  Banyak racun yang memasuki ekosistem perairan dalam keadaan terikat pada permukaan lumpur atau terdapat di antara kisi-kisi molekul partikel tanah air. Beberapa spesies tertentu dalam hutan bakau bahkan membantu proses penambatan racun secara aktif.
6.    Transportasi
            Pada beberapa hutan mangrove, transportasi melalui air merupakan cara yang paling efisien dan paling sesuai dengan lingkungan.
7.     Sumber plasma nutfah
                  Plasma nutfah dari kehidupan liar sangat besar manfaatnya baik bagi perbaikan jenis-jenis satwa komersial maupun untukmemelihara populasi kehidupan liar itu sendiri.

8.     Rekreasi dan pariwisata
                  Hutan bakau memiliki nilai estetika, baik dari faktor alamnya maupun dari kehidupan yang ada di dalamnya. Hutan mangrove memberikan obyek wisata yang berbeda dengan obyek wisata alam lainnya. Karakteristik hutannya yang berada di peralihan antara darat dan laut memiliki keunikan dalam beberapa hal. Para wisatawan juga memperoleh pelajaran tentang lingkungan langsung dari alam. Kegiatan wisata ini di samping memberikan pendapatan langsung bagi pengelola melalui penjualan tiket masuk dan parkir, juga mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat di sekitarnya dengan menyediakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, seperti membuka warung makan, menyewakan perahu, dan menjadi pemandu wisata.
9.     Sarana pendidikan dan penelitian
                  Upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan laboratorium lapang yang baik untuk kegiatan penelitian dan pendidikan.
10. Memelihara proses-proses dan sistem alami
                  Hutan bakau sangat tinggi peranannya dalam mendukung berlangsungnya proses-proses ekologi, geomorfologi, atau geologi di dalamnya.
11.Penyerapan karbon
                  Proses fotosentesis mengubah karbon anorganik (C02) menjadi karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi. Pada sebagian besar ekosistem, bahan ini membusuk dan melepaskan karbon kembali ke atmosfer sebagai (C02). Akan tetapi hutan bakau justru mengandung sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk. Karena itu, hutan bakau lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dibandingkan dengan sumber karbon.
12.Memelihara iklim mikro
                  Evapotranspirasi hutan bakau mampu menjaga ketembaban dan curah hujan kawasan tersebut, sehingga keseimbangan iklim mikro terjaga.
13.Mencegah berkembangnya tanah sulfat masam
                  Keberadaan hutan bakau dapat mencegah teroksidasinya lapisan pirit dan menghalangi berkembangnya kondisi alam.
14.  Sumber Bahan Pangan Alternatif
          Keberadaan hutan mangrove selain berfungsi dan bermanfaat di atas juga bias dimanfaatkan hasil kayu dan non kayu. Untuk hasil non kayu sebagai bahan penghasil tanin, bahan baku obat-obatan, dan sumber bahan makanan. Untuk sumber bahan makanann buah mangrove bisa dibuat berbagai makanan olahan.

Manfaat Hutan Bakau / Mangrove menurut Drs. Bambang Suwignyo 
1)     Fungsi Fisik
a.      Menjaga garis pantai agar tetap stabil dan kokoh dari abrasi air laut
b.      Melindungi pantai dan tebing sungai dari proses erosi atau abrasi serta menahan atau menyerap tiupan angin kencang dari laut ke darat pada malam hari
c.      Menahan sedimen secara periodik sampai terbentuk lahan baru
d.      Sebagai kawasan penyangga proses intrusi atau rembesan air laut ke danau, atau sebagai filter air asin menjadi air tawar.

2)     Fungsi Kimia
a.      Sebagai tempat terjadinya proses daur ulang yang menghasilkan oksigen
b.      Sebagai penyerap karbondioksida
c.      Sebagai pengolah bahan-bahan limbah hasil pencemaran industri dan kapal di laut

3)     Fungsi Biologi
a.      Sebagai kawasan untuk berlindung, bersarang serta berkembangbiak bagi burung dan satwa lain
b.      Sebagai sumber plasma nutfah dan sumber genetika
c.      Sebagai habitat alami bagi berbagai jenis biota darat dan laut
d.      Sebagai penghasil bahan pelapukan yang merupakan sumber makanan penting bagi invertebrata kecil pemakan bahan pelapukan (detritus) yang kemudian berperan sebagai sumber makanan bagi hewan yang lebih besar
e.      Sebagai kawasan pemijahan (spawning ground) dan daerah asuhan (nursery ground) bagi udang
f.        Sebagai daerah mencari makanan (feeding ground) bagi plankton

4)     Fungsi Ekonomi
a.      Penghasil bahan baku industri, misalnya pulp, tekstil, makanan ringan
b.      Penghasil bibit ikan, udang, kerang dan kepiting, telur burung serta madu (nektar)
c.      Penghasil kayu bakar, arang serta kayu untuk bangunan dan perabot rumah tangga

5)     Fungsi Wisata
a.      Sebagai kawasan wisata alam pantai untuk membuat trail mangrove
b.      Sebagai sumber belajar bagi pelajar
c.      Sebagai lahan konservasi dan lahan penelitian.

      II.            PENYEBAB KERUSAKAN HUTAN

1.      Kebakaran Hutan
Penyebab kebakaran hutan sampai saat ini masih menjadi topik perdebatan, apakah karena alami atau karena kegiatan manusia. Namun berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama kebakaran hutan adalah faktor manusia yang berawal dari kegiatan atau permasalahan sebagai berikut:
a.       Sistem perladangan tradisional dari penduduk setempat yang berpindah-pindah.
b.      Pembukaan hutan oleh para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) ntuk insdustri kayu maupun perkebunan kelapa sawit.
c.       Penyebab struktural, yaitu kombinasi antara kemiskinan, kebijakan pembangunan dan tata pemerintahan, sehingga menimbulkan konflik antar hukum adat dan hukum positif negara.
Perladangan berpindah merupakan upaya pertanian tradisional di kawasan hutan dimana pembukaan lahannya selalu dilakukan dengan cara pembakaran karena cepat, murah dan praktis. kemiskinan dan ketidak adilan menjadi pemicu kebakaran hutan dan masyarakat tidak akan mau berpartisipasi untuk memadamkannya.

2.      Penebangan hutan secara sembarangan
Menebang hutan sembarangan akan menyebabkan hutan menjadi gundul. Ditambah lagi akhir-akhir ini penebangan hutan liar semakin marak terjadi,
3.      Penegakan Hukum yang Lemah
4.      Mentalitas Manusia.
Manusia sering memposisikan dirinya sebagai pihak yang memiliki otonomi untuk menyusun blue print dalam perencanaan dan pengelolaan hutan, baik untuk kepentingan generasi sekarang maupun untuk anak cucunya. Akhirnya hutanpun dianggap hanya sebagai sumber penghasilan yang dapat dimanfaatkan dengan sesuka hati. Masyarakat biasa melakukan pembukaan hutan dengan berpindah-pindah dengan alasan akan dijadikan sebagai lahan pertanian. Kalangan pengusaha menjadikan hutan sebagai lahan perkebunan atau penambangan dengan alasan
untuk pembangunan serta menampung tenaga kerja yang akan mengurangi jumlah pengangguran. Tetapi semua itu dilaksanakan dengan cara pengelolaan yang exploitative yang akhirnya menimbulkan kerusakan hutan.

ü  Tambahan :
o   Selain itu perusahaan juga mebuat kanal-kanal yang menyebakan getah dari pohon bakau mengalir disungai-sungai sehingga ikan,udang,kepiting menjadi kurang.
o   Apabila getah dan kulit kayu bakau mengalir disungai-sungai akan menjadi racun,karena getah dan kulit bakau mengandung sejenis senyawa beracun  bernama tanin yang akan menyebabkan ikan,udang kepiting barkurang,bahkan bisa mati,
o   Ada beberapa faktor yang menyebabkan kawasan hutan mangrove,pertama:HPH yang menebang kawasan hutan mangrove disana terdapat dua HPH,kedua:tambak dan ketiga:dapur arang.


III.            PENCEGAHAN AGAR HUTAN BAKAU TIDAK RUSAK
Adapun usaha-usaha/langkah-langkah guna mempertahankan kelestarian hutan mangrove adalah sebagai berikut:
1.       Perlu diadakan penyuluhan
Kerusakan hutan mangrove, sebagian besar disebabkan oleh ulah tangan manusia. Oleh karena itu, penyuluhan dan sosialisasi tentang pentingnya hutan mangrove kepada masyarakat sangat perlu dilakukan, terutama pada masyarakat/penduduk yang berdomosili. Suatu hal yang sangat tidak mungkin, apabila penyelamatan gencar-gencar dilakukan, tanpa dukungan dari pihak masyarakat
2.       Peningkatkan status sosial masyarakat di sekitar pesisir laut
Masyarakat yang berdomisili di sekitar pesisir pantai laut sangat akrab dengan status sosial yang kurang tinggi, atau berstatus sosial rendah. Hal ini mendorong masyarakat sekitar pesisir laut untuk menghalalkan segala cara, untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Misalnya saja tindakan-tindakan tidak ramah lingkungan, seperti tindakan-tindakan yang berdampak pada kerusakan hutan mangrove. Oleh karena itu, peningkatan status sosial mereka sangatlah penting agar mereka dapat memenuhi kebutuhan tanpa merusak ekosistem hutan mangrove.
3.       Melakukan pengukuran luas hutan mangrove/reboisasi
Langkah yang penting setelah penyuluhan adalah melakukan pengukuran terhadap luas hutan yang mengalami kerusakan. Dengan melakukan pengukuran ini, dapat memudahkan dalam proses rehabilitasi.
4.       Melakukan penanaman kembali hutan mangrove
Setelah mengukur luas daerah yang mengalami kerusakan, di daerah tersebut harus dilakukan penanaman kembali hutan, agar hutan mangrove dapat tumbuh kembali.
5.       Memberi kursus mengenai pengelolaan hutan mangrove.
Sebagian besar masyarakat pesisir laut pengetahuan akan pengolahan hutan mangrove sangat kurang. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya kasus tentang kerusakan hutan mangrove, yang disebabkan oleh ulah tangan manusia yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, pemberian kursus tentang pengolahan hutan mangrove sangatlah penting. Dengan langkah ini diharapkan masyarakat sekitar pesisir laut, dapat mengelola hutan mangrove dengan cara yang berwawasan lingkungan.Pada langkah ini, peran masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir laut, sangatlah penting, karena yang mampu mengawasi dan menjaga hutan mangrove selama 24 jam, hanya mereka yang berada di sekitar kawasan hutan mangrove.
6.       Mengawasi dan menjaga hutan mangrove
Selain masyarakat di sekitar pesisir laut, masyarakat luar pun terlibat dalam kerusakan hutan mangrove, seperti pembuangan limbah pabrik yang dibuang ke laut. Dimana limbah tersebut bersifat B3 (bahan berbahaya dan beracun) dan jumlahnya melampui kapasitas asimilasi perairan tersebut. Seperti kasus pencemaran yang terjadi di kawasan pantai timur, Riau. pencemaran ini disebabkan oleh limbah yang berasal dari pembuangan pembersihan kapal tanker di Selat Malaka.
Pada langkah ini, peran masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir laut sangatlah penting, karena yang mampu mengawasi dan menjaga hutan mangrove selama 24 jam hanya mereka yang berada di sekitar kawasan hutan mangrove.
7.        Konservasi di pesisir
Langkah ini bertujuan untuk melindungi habitat-habitat kritis, mempertahankan dan meningkatkan kualitas sumber daya, melindungi keanekaragaman hayati, dan melindungi proses-proses ekologi.

0 komentar:

Posting Komentar

Delicious Strawberry

Blue Choclote

Pink Rolls Choclate

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Text Widget

Blogger templates

Blogger templates

Blogger templates

Popular Posts

Search This Blog